Pengadaan server dan storage untuk data center adalah proses yang memerlukan perencanaan yang matang dan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan organisasi serta teknologi yang tersedia. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk melakukan pengadaan ini:

1. Penilaian Kebutuhan

1. Analisis Kebutuhan: Identifikasi kebutuhan bisnis dan teknis untuk server dan storage. Ini melibatkan pemahaman tentang aplikasi yang akan dijalankan, volume data yang akan disimpan, dan pertumbuhan data di masa depan.
2. Kapasitas dan Kinerja: Tentukan kapasitas penyimpanan yang dibutuhkan serta kinerja yang diharapkan dari server dan storage. Ini mencakup pertimbangan mengenai IOPS (Input/Output Operations Per Second), throughput, dan latensi.

2. Pemilihan Teknologi

1. Jenis Server: Pilih jenis server yang sesuai, seperti server rack, tower, atau blade. Pertimbangkan juga prosesor, jumlah core, RAM, dan jenis storage internal.
2. Jenis Storage: Tentukan jenis storage yang diperlukan, seperti NAS (Network Attached Storage), SAN (Storage Area Network), atau DAS (Direct Attached Storage). Pilih teknologi penyimpanan seperti HDD, SSD, atau hybrid.

3. Desain Arsitektur

1. Topologi Jaringan: Rancang topologi jaringan untuk memastikan konektivitas yang optimal antara server dan storage, serta dengan jaringan data center lainnya.
2. Redundansi dan High Availability: Pertimbangkan kebutuhan akan redundansi untuk memastikan high availability dan fault tolerance. Ini bisa melibatkan penggunaan RAID untuk storage dan clustering untuk server.

4. Evaluasi Vendor

1. Penelitian Vendor: Lakukan penelitian terhadap berbagai vendor yang menyediakan server dan storage. Pertimbangkan reputasi, dukungan purna jual, dan solusi yang mereka tawarkan.
2. Request for Proposal (RFP): Buat RFP yang detail dan kirimkan ke vendor-vendor yang dipilih. RFP harus mencakup spesifikasi teknis, kebutuhan layanan, dan syarat-syarat lainnya.

5. Pengadaan dan Implementasi

1. Evaluasi Penawaran: Evaluasi penawaran dari vendor berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Pertimbangkan harga, fitur, dukungan, dan kompatibilitas dengan infrastruktur yang ada.
2. Negosiasi Kontrak: Negosiasikan kontrak dengan vendor terpilih, pastikan mencakup ketentuan mengenai garansi, dukungan teknis, dan SLA (Service Level Agreement).
3. Implementasi: Rencanakan dan laksanakan implementasi, termasuk instalasi fisik, konfigurasi, dan pengujian. Pastikan semua komponen bekerja sesuai dengan spesifikasi.

6. Pengelolaan dan Pemeliharaan

1. Monitoring: Implementasikan sistem monitoring untuk server dan storage untuk memantau kinerja dan kesehatan sistem secara real-time.
2. Pemeliharaan Rutin: Lakukan pemeliharaan rutin seperti update firmware, backup data, dan pengecekan kondisi fisik perangkat.

Contoh Spesifikasi Umum

Server:

• Prosesor: Intel Xeon atau AMD EPYC
• RAM: 64GB – 1TB DDR4/DDR5
• Storage Internal: SSD NVMe 1TB x 2 untuk OS, HDD 10TB x 4 untuk data
• Koneksi Jaringan: Dual 10GbE NIC

Storage:

• Kapasitas: 100TB – 1PB
• Tipe: SSD untuk kinerja tinggi, HDD untuk kapasitas besar
• RAID: RAID 5 atau RAID 6 untuk redundansi
• Koneksi: Fiber Channel atau iSCSI

Tips Tambahan

• Pertimbangan Skalabilitas: Pilih solusi Pengadaan Server yang dapat dengan mudah diupgrade atau di-scale out seiring dengan pertumbuhan kebutuhan data center.
• Manajemen Energi: Pertimbangkan efisiensi energi untuk mengurangi biaya operasional dan dampak lingkungan.
• Keamanan Data: Pastikan solusi yang dipilih mendukung enkripsi data, baik dalam penyimpanan maupun saat transmisi.

Pengadaan server dan storage adalah investasi besar dan kritis untuk operasional data center, jadi pastikan semua langkah di atas dilakukan dengan cermat dan mendetail.